(: Bukan orang lain yang menentukan hidup kita, tapi kita sendiri yang menentukan hidup kita sendiri.. Tentukan pilihan terbaik untuk hidupmu yang sesuai dengan Dien Al-Islam.. :)

Kamis, 20 September 2012

Ikhlas

"Please, ikhlaskan saja uangmu itu.."
"Tidak akan, sudah ku anggap hutangmu untukku!"
"Tapi kan cuma permen.."
"Sama saja, aku tetap rugi!"
"Alah, nggak banyak kok.."
"Nggak banyak gimana?"
"La iya, nggak banyak, cuman 500 doang.."
"Iya emang cuman 500, 500 ribu!"
"Hehe.."

Itu penggalan cerita sekedar untuk menyegarkan kita saja. Ya, walaupun garing, tapi setidaknya sudah membuat kalian tahu apa yang akan dibahas dalam postingan kali ini. Yak, ikhlas. Ikhlas adalah kata yang pasti sering kita dengar. Tapi, apakah kalian tahu ikhlas itu sebenarnya apa? Tentunya, di sini akan dibahas ikhlas menurut agama.

Ikhlas menurut bahasa artinya bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu yang bersih tidak kotor. Sedangkan menurut istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridho Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukannya dengan yang lain. Dalam surat Al-An'am : 162 Allah berfirman yang artinya, "Katakanlah (Muhammad) : "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku, hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam." Ini menunjukkanbahwa semua amal itu untuk Allah, bukan yang lain.

Di dalam Shahih dari hadits Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, Allah SWT berfirman (hadis qudsi) yang artinya : "Aku adalah Yang paling tidak membutuhkan sekutu, barangsiapa yang melakukan suatu amal ibadah yang ia menyekutukan-Ku bersama-Ku, niscaya Aku meninggalkannya dan sekutunya." (HR. Muslim). Ini berarti, Allah akan meninggalkan orang yang berbuat amal bukan karena ridho Allah, Dia akan mengacuhkannya sehingga otomatis amalnya tidak akan diterima.

Syarat diterima suatu amal ada dua, yaitu ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Nabi SAW. Fudhail pernah berpendapat (disandarkan pada firman Allah Ta'ala di surat Al-Kahfi : 110) : "Sesungguhnya jika amal dilakukan dengan ikhlas tapi tidak benar, maka tidak diterima. Dan jika amal itu benar tetapi tidak ikhlas, maka juga tidak akan diterima. Sehingga amal itu harus ikhlas dan benar. Ikhlas jika dilakukan karena Allah Ta'ala dan benar jika sesuai dengan sunnah Nabi SAW." Karena itu tak heran jika Ibnul Qoyyim memberi perumpamaan seperti ini, "Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tetapi tidak bermanfaat."

Seseorang yang beramal dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dan harta benda duniawi yang diperolehnya tidak akan mendapat pahala dari Allah. Dan di dalam sunnah Abu Dawud, dari Abu Hurairah r.a., sesungguhnya seorang laki-laki berkata : "Ya Rasulullah, seorang lelaki ingin berjihad di jalan Allah SWT, sedangkan ia (juga) ingin mendapatkan harta benda dunia." Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada pahala untuknya." Ia mengulanginya tiga kali sedangkan Nabi SAW tetap bersabda, "Tidak ada pahala untuknya." (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Jika dia beribadah tidak untuk Allah, hanya untuk mendapat posisi, kedudukan, pujian, dan segala bentuk keduniaan lainnya, maka dia termasuk orang yang berbuat riya', sedangkan riya' itu merupakan sifat atau ciri khas orang munafik seperti disebutkan dalam suran An-Nisa' : 142. Riya' juga merupakan salah satu cabang dari kemusyrikan, yaitu syirik kecil. Dan orang yang berbuat riya' pasti mendapat hukuman dari Allah berupa neraka karena amal mereka yang tidak ikhlas kepada Allah. Semoga kita tidak termasuk dalam golongan ini.

Orang ikhlas adalah orang yang mulia, ciri-ciri orang ikhlas yaitu :
  • Senantiasa beramal dan bersungguh-sungguh dalam menjalankannya, baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang lain, baik ada pujian maupun celaan
  • Terjaga dari segala yang diharamkan oleh Allah, baik dalam keadaan bersama manusia maupun jauh dari mereka
  • Dalam dakwah, akan terlihat bahwa seseorang yang ikhlas akan merasa senang jika kebaikan terealisasi di tangan saudaranya, sebagaimana ia merasa senang jika terlaksana oleh tangannya

Dari apa-apa yang bisa saya postkan semoga bisa bermanfaat bagi para readers. Ambil manfaatnya dan buang yang tidak penting. Setelah tau semua ini, semoga kita bisa mempraktekkannya dalam dunia nyata dan Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang ikhlas. (Aamiin). Tunggu postingan selanjutnya yaaaaa.. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar