(: Bukan orang lain yang menentukan hidup kita, tapi kita sendiri yang menentukan hidup kita sendiri.. Tentukan pilihan terbaik untuk hidupmu yang sesuai dengan Dien Al-Islam.. :)

Rabu, 26 November 2014

Umar bin Al Khathab

Assalamu'alaikum! Halo, Sobat! Akhirnya setelah lebih dari 1 tahun blog ini sepi, akhirnya penulis punya peluang waktu untuk mengisi lagi! Yeee! Kali ini kita akan membahas salah satu tokoh kebanggan kita yaitu Umar bin Al Khatab! Kalau Abu Bakar terkenal dengan pendiriannya yang kuat. Kedermawanan dan sifat Sami’na wa ‘atha’na-nya kepada Rasulullah r. Maka Umar terkenal dengan keberaniannya dan kecerdasannya dalam melakukan berbagai ijtihad dalam pemerintahannya.


Pemberani, Jagoan, dan Petarung Ulung (Fighter)

Umar t dijuluki Al-Faruq karena beliau merupakan pemisah antara kebenaran dan kebatilan. Julukannya adalah Abu Hafshin (bapaknya singa) kaena keberaniannya. Kalau anak singa saja sudah sangat jantan dan pemberani. Apalagi bapaknya singa. Tentu lebih jagoan, heroik dan sangat pemberani.

Umar ikut dalam semua peperangan. Ini menunjukkan betapa beliau memang jagoan yang tiada duanya. Dalam riwayat Ibnu Asakir dari Ali tdinyatakan, “Aku tidak mengetahui seorangpun yang berhijrah kecuali ia melakukannya secara sembunyi-sembunyi, kecuali Umar bin Al-Khatab. Ketika Umar berhijrah ia menyandang pedang, meletakkan busur panah di pundaknya dan di tangannya terhunus anak panah. Lalu ia mendatangi ka’bah dimana saat itu pembesar Quraisy sedang berada dihalamannya. Lalu ia thawaf sebanyak tujuh kali dan mengerjakan shalat dua rakaat di Maqam Ibrahim.

Kemudian beliau mendatangi kumpulan mereka satu persatu, seraya berkata dengan muka seram dan menakutkan, “Sesungguhnya aku berniat untuk berhijrah siapa yang ingin ibunya celaka, anaknya menjadi yatim, maka besok temuilah aku di belakang lembah ini” akan tetapi nyatanya tak seorangpun musyrikin Quraisy yang berani menghadang Umar.

Bukan hanya manusia yang takut, setan pun juga takut dengan Umar. Rasulullah r berkata kepadanya, “Wahai Umar, Demi Dzat yang menguasai jiwaku (Allah), tidak pernah setan itu mau melewati jalan yang biasa engkau lawati, tetapi ia melewati jalan yang biasa dilewati oleh orang selainmu.”(HR. Al-Bukhari dari Sa’ad bin Abi Waqash.)


Kepemimpinan (Leadership)

Tak seorangpun yang meragukan kepimimpinan Umar t. Ia adalah tokoh besar setelah Rasulullah r dan Abu Bakar t. Pada masanya kekuasaan Islam bertambah luas. Beliau berhasil menaklukkan Syam, Irak, Persia, Mesir, Burqah (nama sebuah daerah di libya), Tripoli bagian barat, Azerbaijan, Nahawadnd, Jurjan, Basrah, Kufah, dan Kairo.

Dalam hal ibadah, Umar juga memberikan contoh yang sangat luar biasa. DR. Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya Tarbiyah Ruhiyah menyatakan, Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Umar bin Al-Khatab t pergi ke kebunnya. Ketika pulang didapatinya orang-orang sudah selesai melaksanakan shalat Ashar. Maka beliau berkata, “Aku pergi hanya untuk sebuah kebun, aku pulang orang-orang sudah shalat Ashar!…kini kebunku aku jadikan shadaqah untuk orang-orang miskin.”

Dalam hal ibadah, Umar juga memberikan contoh yang sangat luar biasa. DR. Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya Tarbiyah Ruhiyah menyatakan, Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Umar bin Al-Khatab t pergi ke kebunnya. Ketika pulang didapatinya orang-orang sudah selesai melaksanakan shalat Ashar. Maka beliau berkata, “Aku pergi hanya untuk sebuah kebun, aku pulang orang-orang sudah shalat Ashar!…kini kebunku aku jadikan shadaqah untuk orang-orang miskin.”

Lebih lanjut belaiu bercerita, “Suatu hari, Umar pernah disibukkan oleh suatu urusan sehingga waktu maghrib lewat sampai muncul dua bintang. Maka setelah melaksanakan shalat Maghrib beliau memerdekakkan dua orang budak.”

Seorang pemimpin bukan hanya pandai pidato, pandai bicara dan pandai berteori, tapi juga harus pandai memberikan qudwah, contoh dan tauladan. Dan Umar telah membuktikan itu semuanya. Yaitu membuktikan dengan kerja dan amal nyata.


Kecerdasan (Conceptual Thinking)

Pemikiran Konseptual adalah kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau hubungan yang yidak nampak dengan jelas. Termasuk di dalamnya menyimpulkan informasi yang beragam dan tidak lengkap menjadi sesuatu yang jelas, mengidentifikasi kunci atau dasar pemikiran dalam situasi yang kompleks dan menciptakan konsep-konsep yang baru. Konsep-konsep baru atau ijtihad Umar tersebut antara lain:
  1. Mengimpun Al-Qur’an Al-Karim dalam bentuk Mushaf.
  2. Menetapkan tahun hijriyah sebagai kalender umat islam.
  3. Menyatukan orang-orang yang melakukan shalat sunah tarawih dengan satu imam.
  4. Membentuk kas Negara (Baitul Mal).
  5. Menciptakan lembaga peradilan.
  6. Mnjadikan beberapa wilayah sebagai pusan peradaban dan kebudayaan Islam seperti di Kufah dan Basrah.
  7. Menetapkan hukuman cambuk kepadsa peminum khamr (minuman keras) sebanyak 80 kali cambuk.
  8. Mencetak mata uang dirham.
  9. Mengaudit harta para pejabat dan pegawai.

Ijtihad-ijtihad Umar t tersebut menunjukkan bahwa beliau adalah pemikir ulung. Beliau menata pemerintahannya dengan konsep manajemen modern. Padaha sebelumnya masih dalam bentuk teori-teori dan konsep-konsep yang bersifat umum.

Dalam masalah ilmu sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Hakim dan At-Thabrani dari Ibnu Mas’ud t berkata, “Seandainya ilmu Umar diletakkan pada tepi timbangan yang satu dan ilmu seluruh penghuni bumi diletakkan pada tepi timbangan yang lain, niscaya ilmu Umar lebih berat dibandingkan ilmu mereka. Mayoritas sahabat berpendapat bahwa Umar menguasai 9/10 dari ilmu.”

Pendapat-pendapat beliau juga sejalan dengan Al-Qur’an dalam enam masalah. Dalam masalah tawanan Perang Badar, hijab bagi istri-istri Nabi, larangan menshalati orang munafik, shalat di maqam Ibrahim dan thalak terhadap istri-istri Nabi r.


Pelayan Umat (Customer Service Orientation)

Umar t adalah pemimpin yang sangat melayani dan memperhatikan rakyatnya. Pernahkah anda melihat Presiden Indonesia memikul jagung di atas pundaknya untuk rakyatnya? Jangankan Presiden, Lurah saja tidak pernah kita melihatnya?

Qatadah berkata, “Pada suatu hari Umar memakai jubah terbuat dari bulu domba yang sebagiannya dipenuhi dengan tambalan dari kulit, padahal waktu itu beliau seorang khalifah. Kemudian beliau berjalan mendatangi pasar sambil memikul jagung untuk menjamu orang-orang.”

Abdullah, puteranya berkata, “Umar bin Al-Khatab berkata, “Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka Umar t merasa takut diminta pertanggungjawaban oleh Allah U.”

Bandingkan dengan di Indonesia! Berapa ratus ribu nyawa manusia telah mati? Adakah pejabat itu takut kepada Allah? Adakah di antara mereka yang mengundurkan diri?

Betul-betul pribadi yang agung dan mulia. Sangat dermawan dan sangat sederhana dalam hidupnya. Padahal saat itu beliau sebagai presiden dan penguasa besar yang wilayahnya sangat luas. Jika beliau mau, tentu dunia dan isinya akan menghampirinya dengan cara yang halal. Sekali lagi dengan cara yang halal, bukan syubhat apalagi haram. Tapi beliau tidak mau. Beliau lebih memilih hidup wara’ dan tawadhu’.


Nah, sekian dari penulis.. Semoga bermanfaat dan semoga bisa diberi keluangan waktu untuk terus update di blog ini..^^ Terimakasih dan wassalamu'alaikum!!
Read more>>